Taufik Hidayat angkat bicara soal kegagalan Tim Piala Thomas Indonesia. Menurut Taufik, hasil buruk di Wuhan sangat dipengaruhi oleh tidak adanya kekompakan di dalam tim.
Tim Piala Thomas Indonesia cuma bisa sampai perempatfinal pada perhelatan tahun ini. Mereka dihentikan Jepang dengan skor 2-3.
Kegagalan menembus babak semifinal tahun ini adalah catatan terburuk Indonesia sejak memulai kiprah di Piala Thomas pada tahun 1958. Dari 23 partisipasi sebelumnya, Indonesia juara 13 kali dan runner-up lima kali, sisanya selalu kandas di semifinal.
Taufik menganggap kegagalan Indonesia adalah buntut dari buruknya manajemen tim, antara lain soal persiapan menjelang putaran final yang tak maksimal.
"Tak ada pertemuan yang membicarakan evaluasi dan strategi putaran final setelah kami pulang dari (babak kualifikasi di) Makau," kata Taufik.
Persoalan di atas kemudian menyebabkan tim tidak solid. Empat pemain tunggal terpecah menjadi dua kubu. Taufik bersama Tommy Sugiarto ditangani Mulyo Handoyo, sementara Simon Santoso dan Dionysius Hayom Rumbaka dilatih Li Mau.
Kondisi tim kian pecah setelah masing-masing kubu mengangkut lawan latih tanding sendiri-sendiri. Mulyo mengajak Alamsyah sedangkan Li Mau menambah skuad dengan pemain nasional Hongkong Hu Yun.
"Jujur tim ini sangat tak kompak. Bagaimanapun latihan bersama itu sangat penting jelang turnamen beregu seperti ini," ujar Taufik.
"Kalau dibilang sedih, sangat sedih dan kecewa. Ini hasil terburuk sepanjang sejarah karena kita belum pernah dikalahkan Jepang," imbuhnya.
"Tapi sudah terjadi, seharusnya semua pihak bisa mengambil hikmah untuk benar-benar berbenah," tutur peraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 ini.
Demi pembenahan itu pula, Taufik tak mau lagi dipanggil memperkuat Piala Thomas. "Kalau sampai pengurus memanggil saya lagi karena rangking dunia masih di atas berarti memang ada yang salah pada pembinaan," ucapnya.
"Ini ending yang kurang menyenangkan untuk saya. Lagi-lagi saya tekankan PB PBSI harus lebih serius untuk mengurus pembinaan," tegas dia.
FOTO: Tim Piala Thomas-Uber Indonesia mendapat arahan sebelum meninggalkan hotel tempat mereka menginapdi Wuhan, Cina, Kamis (24/5). (ANTARA)