Terlalu Rajin Belajar,
Siswa Diusir Polisi Dari Sekolahnya
Jika guru biasanya pusing bukan kepalang untuk menyuruh anak didiknya belajar, apa yang terjadi pada siswa sekolah favorit Ifield Community College di Sussex, Inggris, ini justru kebalikannya. Pihak sekolah sampai terpaksa memanggil polisi untuk menyeretnya keluar dari perpustakaan sekolah, karena dia kelewat rajin belajar.
Jamie Gagliardi, siswa yang berasal dari Crawley, Inggris itu, diseret polisi setelah berkali-kali menolak pergi. Gagliardi rupanya terobsesi untuk merevisi tugasnya demi mendapatkan nilai A.
Sebelumnya, dia juga pernah diusir perpustakaan dan dilarang datang dalam waktu 24 jam gara-gara menginterupsi rapat guru guna meminta revisi tugas, pada Kamis 14 Juni lalu.
Namun, dasar si Jamie, pagi harinya dia sudah datang kembali ke perpustakaan. Saat diminta pergi, dia memicu keributan sehingga staf perpustakaan tak punya pilihan lain selain menelepon polisi.
Ibu Gagliardi pun ditelepon untuk menjemput putranya. "Kami tidak menjerat dia dengan tuduhan apapun, hanya menyeret dia keluar dari lingkungan sekolah saja," kata polisi Sussex.
Namun, Gagliardi tak terima. Dia merasa sekolah telah menghukum dia semata atas kerja kerasnya. "Aku dijatuhi hukuman hanya karena aku ingin melakukan yang terbaik," kata dia kepada Daily Mail. "Aku pekerja keras, seorang pelajar yang punya dedikasi. Peristiwa ini bisa menimbulkan akibat pada masa depanku."
Gagliardi menganggap reaksi pihak sekolah sangat berlebihan. "Aku berkali-kali memberi tahu para guru bahwa aku tidak memiliki komputer pribadi, jadi tidak mungkin melakukan revisi tugas di rumah," katanya.
Para guru menyayangkan tingkah laku Gagliardi, yang selama ini dikenal dengan reputasinya sebagai siswa yang luar biasa cerdas. Direktur administrasi sekolah, Marilyn Evans, mengatakan bahwa muridnya itu mungkin agak terobsesi dengan revisi tugas sekolah itu.
"Mungkin dia jengkel karena pada hari itu tidak bisa merevisi tugasnya sepulang sekolah. Guru yang seharusnya menanganinya sampai tidak lagi punya waktu luang karena dia terus meminta revisi," urai Evans.
Siswa Diusir Polisi Dari Sekolahnya
Jika guru biasanya pusing bukan kepalang untuk menyuruh anak didiknya belajar, apa yang terjadi pada siswa sekolah favorit Ifield Community College di Sussex, Inggris, ini justru kebalikannya. Pihak sekolah sampai terpaksa memanggil polisi untuk menyeretnya keluar dari perpustakaan sekolah, karena dia kelewat rajin belajar.
Jamie Gagliardi, siswa yang berasal dari Crawley, Inggris itu, diseret polisi setelah berkali-kali menolak pergi. Gagliardi rupanya terobsesi untuk merevisi tugasnya demi mendapatkan nilai A.
Sebelumnya, dia juga pernah diusir perpustakaan dan dilarang datang dalam waktu 24 jam gara-gara menginterupsi rapat guru guna meminta revisi tugas, pada Kamis 14 Juni lalu.
Namun, dasar si Jamie, pagi harinya dia sudah datang kembali ke perpustakaan. Saat diminta pergi, dia memicu keributan sehingga staf perpustakaan tak punya pilihan lain selain menelepon polisi.
Ibu Gagliardi pun ditelepon untuk menjemput putranya. "Kami tidak menjerat dia dengan tuduhan apapun, hanya menyeret dia keluar dari lingkungan sekolah saja," kata polisi Sussex.
Namun, Gagliardi tak terima. Dia merasa sekolah telah menghukum dia semata atas kerja kerasnya. "Aku dijatuhi hukuman hanya karena aku ingin melakukan yang terbaik," kata dia kepada Daily Mail. "Aku pekerja keras, seorang pelajar yang punya dedikasi. Peristiwa ini bisa menimbulkan akibat pada masa depanku."
Gagliardi menganggap reaksi pihak sekolah sangat berlebihan. "Aku berkali-kali memberi tahu para guru bahwa aku tidak memiliki komputer pribadi, jadi tidak mungkin melakukan revisi tugas di rumah," katanya.
Para guru menyayangkan tingkah laku Gagliardi, yang selama ini dikenal dengan reputasinya sebagai siswa yang luar biasa cerdas. Direktur administrasi sekolah, Marilyn Evans, mengatakan bahwa muridnya itu mungkin agak terobsesi dengan revisi tugas sekolah itu.
"Mungkin dia jengkel karena pada hari itu tidak bisa merevisi tugasnya sepulang sekolah. Guru yang seharusnya menanganinya sampai tidak lagi punya waktu luang karena dia terus meminta revisi," urai Evans.